News & Updates
News & Updates / Updates / Pengelolaan Sampah dalam Program Kolaborasi Edukasi Sampah Laut di Pulau Untung Jawa
Pengelolaan Sampah dalam Program Kolaborasi Edukasi Sampah Laut di Pulau Untung Jawa
DCA

Pulau Untung Jawa, salah satu pulau penduduk yang berada di Kepulauan Seribu. Memiliki waktu tempuh sekitar 30 hingga 40 menit dari Dermaga Tanjung Pasir, Tangerang, pulau ini berhasil menarik perhatian wisatawan karena lingkungan yang masih asri. Selain itu, lautnya juga cenderung tenang sehingga aman untuk berenang atau sekedar bermain di pantainya. 

 

Namun, sangat disayangkan, setiap pagi penduduk pulau harus melihat pemandangan yang tak menyenangkan, yakni adanya tumpukan sampah dari pulau lain yang merayap ke tepian pantai mereka. Ini bukanlah pemandangan yang ingin mereka lihat setiap hari. Terlebih lagi, masih ada kontribusi sampah dari sebagian penduduk yang belum mengubah kebiasaan mereka membuang sampah ke laut.

 

Menurut kesaksian warga di sana, kapal-kapal yang membawa wisatawan juga tak menyediakan tempat sampah, baik speedboat maupun feri. Hal seperti ini dapat mengundang para penumpang kapal untuk membuang sampahnya ke laut ataupun membuangnya sembarangan saat sampai di darat. 

 

Berangkat dari permasalahan penduduk Pulau Untung Jawa yang penting untuk segera diselesaikan, beberapa entitas bergabung dalam program berkelanjutan yang fokus pada pengurangan sampah laut, edukasi pencegahan hingga implementasi pengelolaan sampah. Program edukasi sampah laut ini diinisiasi oleh OceanKita dengan dukungan dari BNP Paribas Asset Management melalui reksa dana IDX30 Filantropi bekerjasama dengan Citi Indonesia (kini tersedia di UOB Indonesia), dengan menggandeng Divers Clean Action (DCA) sebagai mitra pelaksana. 

 

Program edukasi sampah laut melibatkan dua entitas utama yang berperan sesuai dengan keahlian masing-masing. DCA, lembaga swadaya masyarakat, mengemban peran penting dalam mengedukasi. Bersama-sama dengan OceanKita, DCA mengembangkan bahan ajar khusus terkait sampah dan memperdalam materi sampah laut. Fokusnya pada pendidikan mengenai sampah laut, serta menyebarkan pemahaman tentang betapa pentingnya menjaga kebersihan laut.

 

Sementara itu, OceanKita, sebuah cabang dari perusahaan sosial bidang energi dan lingkungan, memiliki keahlian utama untuk mengumpulkan sampah laut menggunakan solusi yang efektif dan rendah biaya. Pada program ini mereka menggunakan salah satu alat andalannya, V1 trawl-net untuk mengumpulkan sampah laut menggunakan perahu cadik dengan mesin listrik di pulau Untung Jawa, BKSDA Pulau Rambut dan Perairan Tanjung Pasir kedepannya. Kegiatan ini dilakukan enam hari dalam seminggu untuk menjaring sampah yang mengambang di permukaan laut hingga 17 cm di bawah permukaan.

 

Implementasi Program di Pulau Untung Jawa

 

OceanKita mengarahkan perhatian lebih untuk warga yang berkecimpung dalam penanganan wisatawan untuk mencegah aksi buang sampah sembarangan oleh pendatang. Tak terkecuali para wanita Pulau Untung Jawa yang menawarkan jasa katering. Di setiap kegiatan OceanKita, mereka diarahkan untuk menerapkan prasmanan dengan maksud menghindari penggunaan kemasan sekali pakai. 

 

Selama satu bulan ke belakang, kedua entitas telah melaksanakan banyak kegiatan dalam program edukasi sampah laut. Hal paling utama yang dilakukan adalah pendekatan dengan para tokoh masyarakat di Pulau Untung Jawa yang dianggap berpengaruh dalam usaha mengurangi kendala saat implementasi program sehingga tercipta kelancaran untuk mencapai target-target program dengan lebih maksimal. 

 

OceanKita yang memiliki peran penting sekaligus porsi besar dalam program telah mencoba untuk menjangkau para tokoh yang disebut di atas untuk mengadakan diskusi terbuka bersama kelompok warga terkait sampah laut, memberikan pengarahan terkait teknologi yang digunakan dalam kegiatan pembersihan sampah laut hingga pengelolaannya untuk meningkatkan kesadaran dan tingkat partisipasi warga. 

 

Proses pengolahan sampah rumah tangga menjadi eco enzyme.

 

Baru-baru ini, tepatnya 2 Mei 2024 lalu, warga lokal dengan antusias mengikuti pelatihan pengolahan sampah organik dengan metode eco enzyme atau fermentasi limbah menjadi bahan yang lebih bermanfaat dan multifungsi. Edukasi mengenai metode ini dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan pengolahan sampah rumah tangga dan sampah laut yang telah dimiliki sebelumnya, yakni dengan metode composting atau pengomposan
 

Masih di tanggal yang sama, OceanKita juga memperkenalkan teknologi pengumpulan sampah laut mereka. Setiap hari mulai pukul 8 pagi hingga 12 siang, kapal nelayan OceanKita akan keliling pulau dan mengumpulkan sampah laut, hal ini telah berjalan sejak akhir Maret 2024 lalu.

 

Setelah sampah terkumpul, OceanKita juga telah berupaya menggaet offtaker untuk mengangkut sampah tersebut agar dapat dikelola menjadi barang bermanfaat, salah satunya seperti Parongpong. Namun, sejauh ini sampah yang baru memungkinkan untuk dikirim merupakan sampah low value seperti plastik dan gabus sintetis. Proses pengelolaan tahap lanjut ini masih dalam proses pemeriksaan sampel. Adanya kegiatan ini juga memungkinkan OceanKita untuk bekerja sama dengan offtaker lainnya. 

 

Tak kalah penting, tindakan preventif juga dilakukan. Divers Clean Action mengambil banyak peran dalam hal ini. Edukasi menyeluruh ditujukan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Melihat targetnya yang beragam, materi edukasi yang diberikan juga telah melalui penyesuaian.

 

Para murid sekolah dasar yang sedang menyimak presentasi tim pelaksana program.

 

Untuk murid sekolah dasar, tim DCA dan OceanKita menyusun materi sedemikian rupa agar dapat dipahami dengan baik. Pertama, para murid mendapatkan penjelasan tentang sampah secara umum, seperti jenis-jenis sampah hingga di mana sampah tersebut akhirnya ditampung. Kedua, dalam upaya meningkatkan kesadaran mereka terhadap pentingnya mengelola sampah dengan baik, tim pendidik juga mengajak para murid untuk mengidentifikasi dampak apa saja yang akan ditimbulkan apabila sampah tidak dikelola dengan baik. Ketiga, agar pengetahuan yang mereka terima tidak berhenti di ruang kelas saja, tim pendidik menyediakan materi khusus yang membahas langkah-langkah pengelolaan sampah yang sederhana untuk mereka terapkan sehari-hari. Agar pembelajaran tersampaikan secara efektif, beberapa materi dikemas dalam bentuk lagu dan permainan. 

 

Para murid sekolah menengah pertama yang sedang melakukan refleksi setelah diberikan materi mengenai pengelolaan sampah.

 

Sedangkan, untuk tingkat sekolah menengah pertama, bentuk pembelajarannya tentu membutuhkan kemampuan berpikir yang lebih kritis. Tim DCA mendampingi para murid untuk mengenal lingkungan tempat tinggal mereka sendiri, kemudian membantu mereka memahami hubungan antara lokasi mereka dengan permasalahan terkait sampah yang ada. Mereka juga diminta untuk berbagi isi pikiran atau menceritakan sudut pandang mereka. Dari sanalah tim DCA memotivasi para murid untuk menciptakan aksi mereka sendiri yang sekiranya dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada. 

 

Pendekatan edukasi untuk orang dewasa lebih disesuaikan dengan peran warga dalam keluarga dan masyarakat untuk mengambil keputusan dan memungkinkan terciptanya perubahan sehingga pelaksanaannya dalam bentuk diskusi dan praktik. Salah satu contohnya seperti teknik pemancingan yang ramah lingkungan. Jadi, warga didampingi untuk tidak membuang jaring ke laut begitu saja setelah menangkap ikan. Lebih lanjut, mereka juga dibantu untuk mengolah sampah-sampah yang ditemukan menjadi barang bernilai yang nantinya bisa memberikan dampak baik untuk lingkungan dan ekonomi masing-masing individu atau keluarga. 

 

Semua upaya yang dilakukan ini tentunya membantu warga Pulau Untung Jawa untuk lebih memahami pentingnya menjaga lingkungan dan mengubah kebiasaan mereka menjadi lebih baik dalam mengelola sampah.
 

Program edukasi sampah laut ini rencananya akan berjalan selama satu tahun. Kegiatan-kegiatan yang telah ada akan dilakukan secara rutin di bulan-bulan berikutnya, disertai pemantauan dan evaluasi sebagai bentuk komitmen untuk menjadikan program ini berkelanjutan. Tidak menutup kemungkinan juga jika akan ada kegiatan-kegiatan baru yang lebih seru dan bermanfaat untuk warga Pulau Untung Jawa.

 

Penulis: Haneeza Afra

 

 

 

 

 

Kunjungi website berikut untuk tahu lebih banyak tentang OceanKita: 

https://oceankita.com/

Share

Date Created

25 June 2024

Original Source

Copyright © 2021 Divers Clean Action | All Rights Reserved