News & Updates
News & Updates / Updates / Mewujudkan Desa Wisata Ramah Lingkungan di Golo Mori dengan Program Berkelanjutan “Todo Cama”
Mewujudkan Desa Wisata Ramah Lingkungan di Golo Mori dengan Program Berkelanjutan “Todo Cama”
DCA

Terletak dekat pantai dengan pegunungan yang masih nampak oleh mata, sebuah desa yang berjarak 25 kilometer dari Labuan Bajo ini mampu menunjukkan pesonanya sebagai desa wisata. Pada tahun 2023, otoritas lokal dan pemerintah pusat melaksanakan proyek pembangunan infrastruktur serta meningkatkan akses jalan untuk mendukung transformasi Golo Mori menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). 

 

Sebagai desa yang baru “bangun” dari tidurnya, tentu saja hasil dari upaya pemerintah untuk memantapkan pembangunan tak dapat sekonyong-konyong terlihat. Warga lokal masih menghadapi beberapa masalah yang tak jauh dari kegiatan mereka sehari-hari, salah satunya sumber daya manusia yang belum sepenuhnya siap menghadapi perubahan yang begitu cepat. Oleh karena itu, Warga Golo Mori memerlukan tangan yang siap menggandeng, serta mendampingi mereka dalam memberikan yang terbaik untuk desa yang kini menjadi destinasi wisata.

 

Beberapa pihak yang telah aktif dalam memberikan kontribusi positif di sekitar Labuan Bajo menyadari urgensi serta kebutuhan pendampingan bagi warga Golo Mori dalam mengatasi permasalahan yang mereka hadapi. Mereka adalah Divers Clean Action, Kole Project, Karma Bumi, dan Sky Volunteer. 

 

Divers Clean Action (DCA) merupakan sebuah lembaga swadaya masyarakat yang terdiri dari kalangan muda yang mengkhususkan diri dalam menangani masalah sampah laut. Sementara itu, Kole Project adalah perusahaan yang fokus pada pengelolaan daur ulang sampah dengan memperkenalkan ekonomi sirkular, bertujuan untuk mengurangi akumulasi sampah di tempat pembuangan akhir. Di sisi lain, Karma Bumi adalah sebuah start-up yang bertujuan mengatasi perubahan iklim serta membangun komunitas melalui solusi berbasis alam dan pertanian regeneratif. Terakhir, Sky Volunteer sebagai tim relawan yang menggunakan teknologi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau drone dalam misi kemanusiaan dan penanggulangan bencana alam.

 

Pembentukan Program Todo Cama

Tim penyelenggara Todo Cama yang mendapatkan sambutan dari warga Golo Mori.

Kemudian, keempat entitas tersebut membentuk konsorsium dalam program bernama Catalyst Changemaker Ecosystem atau biasa disebut CCE, yang berada dalam naungan GoTo Impact Foundation. Sebelumnya, para entitas telah melakukan penelitian sesuai concern masing-masing hingga akhirnya mengusulkan ide program turunan dari CCE yang didanai GoTo Impact Foundation mulai dari September 2023 hingga September 2024 mendatang.

 

Setelah melalui berbagai pertimbangan, seluruh pihak termasuk warga Golo Mori sepakat untuk menciptakan program Todo Cama yang dalam bahasa Manggarai Barat artinya “Tumbuh Bersama”. Nama tersebut diberikan oleh warga Golo Mori yang antusias untuk berkontribusi. 

 

Program Todo Cama mencakup berbagai kegiatan berkelanjutan yang diimplementasikan oleh entitas yang terlibat, dengan masing-masing diberi tanggung jawab sesuai dengan keahlian mereka. DCA dan Kole Project, misalnya, mendampingi warga Golo Mori untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah terpadu di tingkat desa, atau yang dikenal dengan istilah waste management. Tujuan dari kegiatan ini adalah memperbaiki kebiasaan dari yang biasanya membakar atau membuang sampah sembarangan menjadi lebih bertanggung jawab. Adanya kegiatan ini membuat warga Golo Mori mulai mengukur dan memilah sampah mereka, serta mengolahnya menjadi bahan yang dapat digunakan kembali.

 

Proses selanjutnya melibatkan pemanfaatan hasil olahan sampah untuk mendukung pertanian regeneratif yang bertujuan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Karma Bumi hadir sebagai mitra dalam kegiatan ini, memberikan pendampingan kepada masyarakat dalam menerapkan prinsip-prinsip pertanian yang berkelanjutan.


Safe Tourism: Apa itu dan mengapa penting?

Ilustrasi menikmati liburan di pantai. (Freepik)

Sebagai sebuah desa wisata, penting bagi Golo Mori untuk mengembangkan konsep safe tourism

 

Safe tourism mengacu pada upaya menjaga keamanan, kesehatan, dan mitigasi bencana saat berwisata. Dalam konteks ini, Sky Volunteer dipercaya untuk memberikan pendampingan dalam hal tersebut. Tim penyelenggara program telah melakukan evaluasi dan mengidentifikasi potensi risiko seperti banjir, tsunami, gempa bumi, dan bencana pangan seperti kekeringan.

 

Selama ini, Sky Volunteer telah aktif mendampingi masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi berbagai bencana, termasuk dalam perencanaan rute evakuasi. Meskipun tidak ada target yang spesifik, upaya edukasi ini ditujukan kepada semua lapisan masyarakat. Salah satu contohnya adalah melalui Safe School Movement yang dilaksanakan oleh Sky Volunteer, di mana tim mereka memberikan pelatihan kepada siswa di sekolah mengenai upaya mitigasi bencana.

 

Perkembangan Waste Management Desa Golo Mori

Kegiatan memilah sampah di salah satu dusun di Golo Mori.

Hingga saat ini, DCA dan Kole Project telah dua kali mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dan menyelenggarakan pelatihan bagi masyarakat terkait pengelolaan sampah, termasuk penjelasan mengenai sistem pengolahan sampah yang optimal untuk desa. Selain itu, kelompok Peduli Sampah Golo Mori, atau yang dikenal sebagai PSG, telah terbentuk atas inisiatif warga setempat. Peran tim pendamping dalam hal ini adalah memfasilitasi pelatihan dan memberikan dorongan kepada warga untuk mengatur regulasi terkait manajemen sampah di desa, termasuk pembuatan peraturan desa terkait hal tersebut.

 

Melalui program ini, masyarakat Golo Mori didorong untuk mengambil tanggung jawab dalam pengelolaan sampah, seperti mengurus perizinan terkait pengangkutan sampah dan menjalankan sistem pengelolaan sampah yang telah disepakati. Selain itu, sebagai bagian dari implementasi program Todo Cama, telah dibangun Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang rencananya akan mulai beroperasi pada bulan Mei 2024. DCA juga turut mendukung kegiatan ini dengan menyediakan kantong sampah dan gerobak sampah kepada masyarakat. 

 

Tantangan dalam Pengembangan Desa Wisata

Warga menghadiri penyuluhan program Todo Cama di Kantor Desa Golo Mori.

“Meskipun kita sama-sama timur, saya dari Sulawesi. Tapi, turun di sini, di Manggarai Barat punya bahasa yang berbeda,” ungkap Abizar, perwakilan dari DCA saat diwawancarai, Jumat (26/04/2024).

 

Tantangan lain yang dihadapi adalah menentukan waktu kegiatan. Meskipun jadwal mungkin telah direncanakan sebelumnya, seringkali warga Golo Mori memiliki kesibukan lain yang harus dihadapi pada saat yang sama. Kadang-kadang, tim pendamping tiba di lokasi kegiatan yang masih kosong. Hal itu disebabkan sulitnya mendapatkan akses internet di desa Golo Mori, yang mengakibatkan terganggunya proses komunikasi. Meskipun menghadapi berbagai kendala, program Todo Cama tetap mampu terimplementasi dengan baik.

 

Abizar juga berbagi pengalamannya tentang bagaimana ia merasa seperti menemukan keluarga kedua di Golo Mori. Ini didasarkan pada sambutan hangat dan perlakuan baik yang diterimanya dari warga desa. Anak-anak muda di sana sering mengajaknya menikmati matahari terbenam sambil membakar ikan di salah satu tempat wisata, yakni pasir panjang, sambil berbincang-bincang. Selain itu, kebiasaan menyajikan kopi dan kue setiap kali ada tamu yang datang membuat pengalaman di Golo Mori semakin berkesan.

 

Antusiasme tinggi dari warga lokal menjadi salah satu faktor penting yang memastikan lancarnya semua kegiatan. Seorang warga bernama Abdul Gani, seorang nelayan yang juga ketua komunitas peduli sampah Golo Mori, selalu aktif dalam mengajak orang-orang di sekitarnya untuk berpartisipasi dalam program-program yang berfokus pada lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan inisiatifnya, ia berhasil membangun semangat diskusi dan partisipasi warga dalam program-program tersebut, bahkan di luar agenda yang telah ditetapkan oleh tim penyelenggara.

 

Kehadiran program Todo Cama diharapkan dapat membantu warga Golo Mori dalam membangun desa wisata yang ramah lingkungan, serta memberikan manfaat yang nyata bagi semua yang tinggal di sana. Dengan kolaborasi dan semangat partisipasi yang tinggi dari masyarakat setempat, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan kehidupan sehari-hari penduduk Golo Mori.

 

Penulis: Haneeza Afra

Share

Date Created

06 May 2024

Original Source

Copyright © 2021 Divers Clean Action | All Rights Reserved