Diverscleanaction.org – Muh. Putra Ardiansyah atau akrab disapa Bang Putra merupakan salah satu aktivis lingkungan utamanya laut dan wilayah pesisir di tanah kelahirannya, Kabupaten Polewali Mandar. Bang Putra merasa sedih dan prihatin melihat kondisi laut dan pesisir di Kabupaten Polewali Mandar yang semakin rusak dan tercemar akibat aktivitas manusia. Tindakan manusia seperti membuang sampah ke laut, pemakaian plastik yang berlebihan, dan eksploitasi terumbu karang maupun biota laut yang membuat keindahan laut menjadi sirna. Keprihatinan Bang Putra akan fenomena tersebut mendorong Bang Putra untuk membentuk Komunitas Laut Biru bersama beberapa kawannya pada awal tahun 2017. Komunitas Laut Biru berfokus pada kampanye cinta laut dengan tujuan ingin memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan ekosistem laut dan pesisir untuk keberlanjutan hidup generasi selanjutnya.
Tidak berhenti sampai disitu, Komunitas Laut Biru juga mengambil peran dalam melakukan aksi nyata pelestarian pesisir. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Laut Biru dalam upaya pelestarian pesisir diantaranya transplantasi terumbu karang, aksi bersih-bersih pantai, penelitian mengenai sampah laut, pelestarian mangrove, kegiatan konservasi penyu, dan beberapa kegiatan lainnya yang sifatnya mengajak masyarakat untuk ikut bersama-sama mengkampanyekan laut sehat yang lebih berkelanjutan.
Edukasi dan aksi kampanye yang dilakukan oleh Komunitas Laut Biru cukup unik yakni dengan menggelar festival tahunan bertema lingkungan laut dan pesisir. Ada dua jenis festival yang diselenggarakan secara rutin oleh Komunitas Laut Biru yakni Marine Debris Festival dan Polewali Mandar Ocean Festival. Dibandingkan dengan aksi kampanye melalui sosialisasi konvensional yang terlalu monoton dan membosankan, festival yang diadakan Komunitas Laut Biru cukup efektif untuk menarik minat masyarakat utamanya kaum millenial dan Gen Z. Untuk kegiatan festival sendiri diisi dengan expo Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), penampilan musik dan tari, serta kegiatan lain yang bertema lingkungan. Biasanya kegiatan festival tahunan ini diselenggarakan di Pantai Bahari Polewali, Pantai Labuang dan Pantai Lapeo. Kegiatan festival tahunan ini juga menjadi ajang berkumpul bagi komunitas-komunitas lingkungan yang berlokasi di sekitar Kabupaten Polewali Mandar.
“Dalam setiap kegiatan kami selalu berupaya untuk melibatkan komunitas lingkungan yang lain, pemerintah setempat dan siswa sekolah/mahasiswa. Namun, ada beberapa komunitas yang sering berkolaborasi dengan kami seperti Sahabat Penyu, Kobar Lestari, Littoral Community, Komunitas PeKA dan lainnya,” ungkap Bang Putra.
Sementara itu, aksi kolaborasi dengan instansi pemerintah seringkali dilakukan bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Polewali Mandar, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Polewali Mandar, dan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Kota Makassar. Saat ini, Komunitas Laut Biru juga berkolaborasi dengan Radiant Life Excursions sebuah perusahaan travel yang membawa tamu-tamu asing dari luar daerah untuk belajar lingkungan bersama dan membantu project Komunitas Laut Biru.
Benih aksi cinta laut yang ditebar oleh Komunitas Laut Biru nyatanya mendapat respon positif dari masyarakat. Setelah berjalan hampir 7 tahun lamanya, Komunitas Laut Biru memiliki pencapaian yang patut diapresiasi dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukannya. Terhitung hingga saat ini, Komunitas Laut Biru berhasil melakukan penanaman bibit mangrove sebanyak 25.000 bibit. Selain itu, Komunitas Laut Biru juga telah menanam 780 bibit terumbu karang, mengangkut sebanyak 150 ton sampah dari pantai dan bawah laut serta mengedukasi puluhan komunitas dan ratusan orang untuk lebih peduli terhadap laut dan pesisir.
Meskipun demikian, Komunitas Laut Biru masih menghadapi tantangan besar dalam menyelaraskan antara gerakan konservasi dan pelestarian pesisir yang diusung oleh Komunitas Laut Biru dengan kebermanfaatan atau dampak khususnya ekonomi bagi masyarakat.
“Kami selalu berpikir bagaimana agar kegiatan pelestarian dan konservasi yang kami lakukan bisa sembari meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelas Bang Putra.
Harapan Bang Putra untuk Komunitas Laut Biru sendiri ialah berencana membuat Komunitas Laut Biru ini berubah menjadi yayasan agar dampak dan jangkauan kegiatan lingkungan yang dilakukan semakin luas. Tak cukup sampai disitu, Bang Putra memiliki keinginan agar Komunitas Laut Biru ini bisa menjadi wadah bagi para pemerhati laut khususnya di Sulawesi Barat dalam menembangkan ide dan gagasan untuk kemajuan sektor kelautan yang berkelanjutan. (Indri Mariska)